Sabtu, 12 Oktober 2013

TIGA SERANGKAI UNTUK INDONESIA 2014

PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
­­­            Pemilihan umum masih kurang satu tahun lagi, namun berbagai macam prediksi telah bergulir mengenai siapa yang nantinya akan menduduki kursi “empuk” orang no 1 di Indonesia. Banyak lembaga survey dan kajian- kajian ilmiah yang merilis secara quick count figure- figur dominan yang sejatinya akan laris dijual di pasaran pemilih oleh rakyat Indonesia. Kita tak perlu lagi berbicara mengenai figur- figur tua dan sepuh, atau yang biasa disebut The Older Politicion. Sebut saja mereka adalah Megawati Soekarno Putri, Wiranto maupun Jusuf Kalla. Megawati telah dua kali mengikuti pemilu, dan dua kali pula ia gagal. Wiranto pun sama ceritanya. Jikalau Jusuf Kalla, ia memiliki cerita lain, masih ada nilai lebih yang dapat dijual dalam bursa presiden nanti, misalnya mengenai aksi sosialnya di Palang Merah Indonesia (PMI), dan kontribusinya mewujudkan Komodo sebagai The Seven Wonders of The World, meskipun usianya nanti di 2014 telah mencapai 71 tahun. Rentan, itulah yang tersirat di dalam pemikiran masyarakat Indonesia saat ini. Ada pula figur lainnya macam Surya Paloh yang dengan gagahnya mendirikan Partai Nasional Demokrat yang menurut saya sebagai bentuk ungkapan sakit hatinya lantaran kalah dengan Aburizal Bakrie memperebutkan kursi cantik ketua umum Partai Golkar. Namun, mesin politik Nasdem dan ormasnya terlampau lemah jikalau harus ”turun mesin” di tahun 2014 nanti. Nampaknya Surya Paloh terlampau bernafsu ingin merebut kekuasaan, sehingga tanpa sadar dan rencana politik yang matang ia memaksa mesinnya yang terlalu “muda” untuk bertarung. Ini hanyalah sebuah prediksi, hasil yang akan membuktikannya nanti.
Selanjutnya, yang menjadi titik fokus penulis disini ialah fenomena kaum- kaum setengah baya, artinya ia tak terlampau tua serta tak terlalu muda. Penulis mengistilahkannya dengan sebutan The Middle Politician. Lantas, apakah ada generasi muda, atau The Younger Politician? Tentu saja ada. Politisi- politisi muda ini adalah mereka yang masih dapat dikatakan muda secara usia, namun telah menduduki posisi strategis dalam tubuh partai. Jikalau kita bicara mengenai politisi muda, maka tentunya pikiran kita akan langsung menyebut satu nama, yaitu Anas Urbaningrum. Siapa yang tak kenal politisi muda asal Partai Demokrat ini? Namanya menggema seantero jagat saat mantan bendahara partainya, Nazarudin, menyebut- nyebut namanya ikut terlibat dalam konspirasi korupsi tanah air. Dalam sebuah artikel, ada pendapat yang mengungkapkan bahwa :
“ekpektasi yang berlebihan terhadap sosok Anas Urbaningrum tak akan terjawab. Nama Anas sudah layu sebelum berkembang, sudah busuk sebelum berbuah. Inilah fakta yang terjadi saat ini. Kasus Nazaruddin membuka lebar mata masyarakat. Harapan pada Anas pupus sudah. Publik sudah kadung kecewa dengan ragam persoalan yang melilit Demokrat, khususnya nasib “Sang Ketua Besar” ini.[1]
Selanjutnya, kita kembali kepada bahasan The Middle Politician tadi. Ada tiga nama yang saya ajukan sebagai inti penulisan makalah ini, yang penulis prediksikan akan laku dan terjual dalam bursa presiden 2014. Mereka adalah Aburizal Bakrie, pengusaha sukses yang sangat tenar dalam kancah perpolitikan Indonesia. Hatta Rajasa, ketua Partai Amanat Nasional, politisi yang memiliki basic pengusaha juga, serta Prabowo Subianto, mantan Pangkostrat Angkatan Darat, Komandan Jenderal KOPASSUS, namun juga pernah kalah dalam pemilu 2009 bersama Megawati Soekarno Putri. Ketiga nama ini akan penulis bahas tuntas dalam makalah ini. Termasuk starategi kampanye, persentase kemenangan, pencitaraan dan lain sebagainya. Ketiga nama ini, penulis anggap sangat relevan dan sangat menjual dalam Pemilu 2014 nanti, karena ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda, dan tampil dengan cara yang berbeda pula. Oleh karena itu, penulis memilih judul ” TIGA SERANGKAI UNTUK INDONESIA 2014”, dengan studi kasus : Sepak terjang Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa dan Prabowo Subianto dalam Kiprah dan Obsesi Menuju Indonesia 1.
1.2.            Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, ada beberapa hal yang akan dibahas dan dipaparkan penulis dalam makalah ini, yaitu :
a.       Bagaimana sepak terjang Aburizal Bakrie dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014?
b.      Faktor- faktor apa saja yang dimiliki Hatta Rajasa dalam persiapan pertarungan politik tahun 2014?
c.       Bagaimana track record Prabowo Subiyanto dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014?

PEMBAHASAN
2.1.  Sepak Terjang Aburizal Bakrie dalam Menghadapi Pemilu Presiden 2014
            Nama Aburizal Bakrie, atau biasa yang disapa dengan sebutan Ical, mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Aburizal Bakrie lahir di Jakarta, 15 November 1946, dia adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie, pendiri Kelompok Usaha Bakrie. Sepak terjangnya dalam dunia politik dan kontribusinya bagi perekonomian Indonesia tak usah dihitung lagi. Ia merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009, setelah menang telak dari pesaingnya, Surya Paloh, saat memperebutkan jabatan tersebut. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Penempatan Aburizal Bakrie dalam pembahasan pertama bukan karena saya mengimani survei versi Reform Institute (Kompas, Oktober 2011)[2], yang menempatkan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden terkuat (13,58 %). Ical saat ini adalah Ketua Umum Partai Golkar. Partai yang mencatat sejarah dan ikut terlibat ketika republik ini berada di atas maupun di bawah. Partai yang tetap bertahan walaupun pada 1998 Soeharto lengser dan tuntutan Golkar dibubarkan juga sangat kencang. Aburizal Bakrie memiliki popularitas, semenjak menjadi ketua umum Hipmi, ketua umum Kadin dan pengusaha papan atas dengan usaha Bakrie & Brothers. Berbekal inilah kekuatan ekonomi dan jaringan Aburizal Bakrie dimulai. Bersama Aburizal Bakrie, Golkar tampil cemerlang dalam pemilu tahun 2009. Saat ini, Golkar menduduki posisi 2 teratas dalam tubuh parlemen Indonesia. Ia memiliki gayanya sendiri dalam mengelola partai, yang berbeda dari para pendahulunya seperti Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla. Kemampuan Aburizal Bakrie dalam mengelola suatu lembaga tak hanya ditunjukan dalam segi birokrasi pemerintahan, melainkan juga dalam bisnis entertainment. Kita mungkin masih mengingat sebuah stasiun TV yang bernama Lativi. Ia adalah sebuah stasiun TV formal yang hanya menampilkan tayangan yang biasa- biasa saja. Rating Lativi pun menduduki peringkat terbawah, disertai utang yang melilitnya. Tak ada jalan lain, selain menjual Lativi agar eksistensi perusahaan bisa tetap dipertahankan. Melihat hal ini, Aburizal Bakrie dengan berani membeli saham Lativi dan mengatur setiap sudut segmentasi perusahaan. Ia merubah nama Lativi menjadi TVOne yang sekarang ini telah meroket rating dan penayangannya. Ia merubah Lativi yang semula Formal Station, menjadi News Station yang hingga saat ini, TVOne menjadi stasiun TV nomor satu di Indonesia sebagai pusat berita Indonesia. Begitu juga dengan fenomena provider seluler di Indonesia. Orang yang pertama kali menghadirkan seluler dengan provider termurah di Indonesia ialah Aburizal Bakrie, melalui produk Esia yang saat ini cukup menguasai pasar provider di Indonesia. Saat ini, Esia mencoba untuk menggandeng Flexy sebagai mitra kerjanya. Apabila hal ini terjadi, maka pasaran CDMA di Indonesia, tentunya akan dikuasai oleh Aburizal Bakrie.
Penulis melihat hal ini sebagai bentuk persiapan dalam rangka menuju pemilihan presiden 2014. Apalagi Aburizal Bakrie telah terang- terangan menyatakan dirinya siap menjadi Capres di tahun tersebut. Sejak jauh- jauh hari, ia telah mencitrakan dirinya sebagai orang yang pantas menduduki jabatan tersebut, melalui pemasaran politik yang ia terapkan. Menurut Ngatno, “Media pemasaran menjadi ajang kompetisi, apalagi media pemasarannya seperti stasiun televisi, media cetak/Koran sebagai milik pribadi, sehingga mereka akan lebih leluasa untuk memanfaatkannya”[3] Penulis pun mengakui, bahwasanya Aburizal Bakrie mampu melakukan hal tersebut mengingat sumberdaya yang ia miliki sangatlah memadai. Masyarakat Indonesia mungkin tak perlu khawatir jikalau nantinya Aburizal Bakrie melakukan praktik korupsi, lantaran kekayaan yang dimiliki Aburizal Bakrie tidaklah sedikit. Pada 2011 Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dan Ical menduduki peringkat ke-30 dengan total kekayaan US$ 890 juta. Aburizal Bakrie memiliki kekuatan ekonomi dalam menjalankan kiprah politiknya. Ini tak bisa dianggap remeh. Termasuk memiliki media yang cukup dikenal (TV One, ANTV dan porta Vivanews.com).[4] Walaupun sisi lain Ical dan puluhan perusahaannya ini agak tersumbat ketika muncul kasus Lapindo Brantas, Sidoarjo. Lumpur Lapindo yang “sukses” menenggelamkan beberapa desa yang di dalamnya diisi ratusan rumah penduduk, mesjid, madrasah sampai kepada pemakaman umum. Peristiwa atau musibah ini terjadi sampai sekarang. Namun, peristiwa ini tak menyurutkan semangat Ical untuk terus maju dalam Pilpres mendatang. Semangat ini harus kita acungi jempol melihat dera yang melanda Aburizal Bakrie tidaklah sedikit. Akibat tragedi lumpur Lapindo ini, bisa jadi masyarakat Porong dan Sidoarjo akan menutup mata untuk memilih Ical lantaran sakit hati. Tragedi ini bisa pula dijadikan sebagai media pembusukan bagi Ical oleh lawan politiknya, dalam rangka mencegah langkah Ical untuk lebih jauh dalam mengahadapi pertarungan politik tersebut. Penulis menilai, persentase kemenangan Aburizal Bakrie, bisa menembus angka 30%, melihat kekuatannya saat ini.
Aburizal menikah dengan Tatty Murnitriati dan dikaruniai tiga anak, yaitu Anindya Novyan Bakrie, menikah dengan Firdani Saugi, Anindhita Anestya Bakrie, menikah dengan Taufan Nugroho dan Anindra Ardiansyah Bakrie, menikah dengan Nia Ramadhani.
2.2. Hatta Rajasa dalam Persiapan Pertarungan Politik Tahun 2014
Calon selanjutnya, yang menurut penulis pantas dan menjual untuk maju dalam pemilu 2014 ialah Hatta Rajasa. Ketua Partai Amanat Nasional ini memiliki modal besar yang cukup signifikan untuk turut ambil bagian pada perhelatan akbar pesta demokrasi tersebut. Besan Presiden ini memang belum mampu menciptakan hegemoni baru bagi Partai Amanat Nasional, seperti pendahulu sekaligus pendirinya, Amien Rais. Satriawan dalam tulisannya menguatkan hal yang sama, “Posisi PAN dalam Pemilu 2004 menempati urutan ke enam dengan 7,3 juta suara pemilih. Sedangkan Pemilu 2009 memproleh 6,2 juta suara di urutan ke lima. Figur Hatta Rajasa tak sepopuler pendiri PAN yakni Amien Rais. Harus diingat bahwa loyalitas warga Muhammadiyah terhadap PAN tak lagi menjadi ukuran mutlak sikap politik para pemilih. Amien Rais yang tokoh reformasi saja kalah terseok-seok pada Pemilu 2004, apalagi jika menjagokan Hatta Rajasa sebagai presiden 2014. Begitulah bahasa sederhananya. Benar sekali jika Hatta memiliki kekuatan ekonomi yang lumayan, karena beliau juga pengusaha. Tapi mesti diingat ketokohan Hatta belum terbukti mampu bersaing dengan figur lain. Ditambah suara PAN yang relatif kecil dalam tiap Pemilu”[5]
Hingga saat ini, kita memang belum menemukan sebuah manuver Politik dari seorang Hatta Rajasa. Bahkan, lembaga survey manapun, belum mencetak nama beliau dalam jajaran elite yang akan menduduki kursi kepresidenan. Akan tetapi, saya berpendapat bahwasanya Hatta Rajasa mampu memposisikan dirinya sebagai seorang yang alim dan ramah, walaupun terkesan kalem. Setidaknya, budaya patriarki masyarakat Indonesia merindukan sosok pemimpin yang demikian, karena kecendrungan masyarakat dalam memilih ditentukan oleh figur calon. Ari Pradhanawati memperkuat gagasan tersebut,” Faktor kepribadian kandidat sangat mempengaruhi perilaku pemilih (voting behavior) untuk menentukan keputusan politiknya meskipun bukan faktor pertimbangan yang utama”.[6] Memang, perilaku pemilih sukar diprediksi, melihat kemajemukan masyarakat yang disertai platform maupun ideologi yang dianut. Namun, berbicara mengenai peluang, Hatta Rajasa memiliki jalan yang cukup lapang dalam kancah perpolitikan negeri ini. Tengok saja partai- partai yang saat ini tengah eksis dalam persiapan pemilu, dapat terlihat bahwasanya hanya Partai Amanat Nasional yang beraliran Islamisme-Nasioanalis yang mengajukan calonnya dalam perhelatan tersebut. Bisa jadi, seluruh partai- partai Islam menjadi bagian koalisi dari PAN. Al Chaidar dalam tulisannya juga menekankan “Ada beberapa aliran partai yang mewarnai politik Indonesia, yakni : (1) Keagamaan, seperti PPP, dan PKS, (2) Religius Demokratis, seperti PAN dan PKB (3) Nasional Pragmatis, seperti PDI Perjuanga, Partai Demokrat dan Partai Golkar”.[7]
Hatta Rajasa memang dikenal sebagai sosok yang memiliki kompetensi, loyalitas, dan profesionalitas dalam menjalani karier. Tak heran jika sejak Sejak era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia selalu dipercaya untuk menduduki pos menteri di setiap kabinet. Bahkan, ia merupakan menteri yang langsung paling aktif pada hari pertama sejak sidang perdana Kabinet Indonesia Bersatu I dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2004. Hatta langsung bekerja mempersiapkan program kerja 100 hari Departemen Perhubungan. Politisi kelahiran 18 Desember 1953 ini tidak hanya memberi instruksi dari belakang meja, tapi juga terjun langsung ke pusat-pusat pelayanan yang dianggap memerlukan perhatian dan penanganan khusus.[8] Merujuk catatan perjalanan karir Hatta Rajasa di bidang politik, ia merupakan politisi yang sangat gemilang. Di partai politik, ia berhasil mencapai posisi puncak sebagai Ketua Umum PAN. Di dalam jabatan politik birokrasi, ia pernah menduduki posisi empat kementrian (Menristek, Menhub, Mensesneg, dan Menko Perekonomian). Hebatnya, ia menduduki posisi-posisi tersebut di tiga masa periode kepemimpinan presiden, yakni satu periode di masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dan dua periode di masa kepemimpinan Presiden SBY. Ke depan, karier politik Hatta Rajasa sepertinya akan terus menajak. PAN yang melakukan Rakernas pada 10 – 11 Deseber 2011, telah mendaulatnya menjadi satu-satunya calon presiden yang akan diusung pada pemilihan presiden tahun 2014. Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga juga merupakan kunci sukses lain Hatta Rajasa dalam menjalani karier. Ia dikenal sebagai pribadi penyayang keluarga (family man). Sementara itu, gaya hidup keluarga pun tidak berubah ketika ia menduduki jabatan birokrasi pemerintahan. Sang istri tetap setir mobil sendiri, bahkan Hatta sangat marah jika mendapatkan previlage di jalan raya, seperti mendapatkan pengawalan motor patwal. Meskipun beresiko terkena macet, ia justru menikmati hal itu, “Saya tak biasa jika harus diistimewakan. Kalau tidak ingin tejebak macet harus berangkat lebih awal”, ungkap Hatta soal bagaimana menyiasati waktu. Inilah alasan kuat penulis mencantumkan nama Hatta Rajasa dalam makalah ini sebagai figur yang patut diperhitungkan dalam perhelatan akbar tahun 2014 nantinya. Basic sebagai pengusaha juga mewarnai kehidupan Hatta Rajasa sebagai modal sumberdaya nya mempersiapkan diri. Oleh sebab itu, penulis berani member angka 20% sebagai persentase kemenangan Hatta Rajasa. Angka 20% bukanlah angka yang sedikit, melihat beragamnya partai politik yang ikut serta dalam kompetisi pemilu presiden 2014. Walapun demikian, jikalau harus gagal, minimal kursi RI 2 bisa beliau genggam. Pernyataan ini disesuaikan dengan kemampuan beliau dalam menjaga massa solid partai untuk proaktif dalam mendukung Hatta Rajasa nantinya.
2.3. Prabowo Subiyanto dalam Menghadapi Pemilu Presiden 2014
            Nama Prabowo Subiyanto sangatlah populer bagi telinga rakyat Indonesia. Terutama mereka, generasi Orde Baru hingga tahun 1998, saat runtuhnya reformasi. Prabowo Subiyanto disebut- sebut sebagai tangan kanan Presiden Soeharto dalam menjalankan rezim otoriternya. Bukan karena Prabowo adalah menantu Soeharto, walaupun saat ini ia telah bercerai dengan anak Pak Harto, yaitu Siti Hardianti Rukmana yang mengakibatkan Prabowo dianggap sebagai laki- laki tukang selingkuh, melainkan karena kecemerlangannya sebagai Jenderal Kopassus dalam kasus Mei 1998 yang selalu dikait-kaitkan kepadanya. Setyawan berpendapat, “Penculikan aktivis, Tim Mawar, percobaan kudeta dan varian-varian Mei 1998 diidentikkan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini. Popularitas Prabowo tak kalah dari tokoh-tokoh lainnya sampai sekarang. Di setiap iklan politiknya selalu mengenalkan diri, “Saya, Prabowo Subianto …”.[9] Prabowo Subiyanto memiliki sumberdaya yang cukup memadai sebagai modal pencalonannya kelak. Kekayaan Prabowo Subiyanto tak kalah banyak dari Aburizal Bakrie. Waktu Pemilu 2009, kekayaan Prabowo yang dirilis KPU berjumlah 1,7 triliyun (Kompas, Mei 2009)[10]. Angka yang fantastis tersebut karena perusahaan kelapa sawit dan perkebunan yang dimilikinya. Namun, melihat track record seorang Prabowo Subiyanto, cukuplah menjadi alasan baginya untuk kembali meluruskan sejarah yang mencoreng namanya. Dalam sebuah tulisan yang menjadi pers release media dalam suatu demonstrasi, penulis pernah berpendapat :
“Seorang purnawirawan TNI dgn pangkat Letnan Jenderal bintang 3 tersemat dipundaknya, yang merupakan aktor utama dalam lakon kecacatan negeri atas pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Tengok saja, kasus lepasnya Timor- Timur (Timtim) dari pelukan NKRI, yang pada saat itu operasi militer dikomandani oleh Prabowo Subianto. Kita pun sadar, bahwasanya Prabowo Subianto merupakan aktor dari lakon Orde Baru yang menghakimi rakyat Indonesia atas penjajahan terselubung oleh bangsa sendiri, atau ketidakadilan yang menciptakan tirani atas harkat dan martabat bangsa, dan kali ini, Prabowo Subianto tampil pada era reformasi untuk mencoba mengobati penyakit rakyat dengan kemantapan dirinya akan mencalonkan diri pada Pilpres 2014 nanti? Apakah ia lupa atas isak tangis para ibu dari setiap aktivis yang harus kehilangan nyawa pada perjuangan penegakan reformasi tahun 1998? Ataukah ia lupa atas tragedi Trisakti yang mengakibatkan hilangnya nyawa mahasiswa saat mereka berusaha melepaskan tirani negerinya? Itu adalah kecacatan sejarah yang memberangus sakralnya Pancasila sebagai landasan negara. Apakah mungkin, kita akan menerima obat dari seseorang yang juga menciptakan penyakitnya?”[11]
Ikhtiar politik Prabowo Subiyanto menjadi presiden pada Pemilu 2014 nanti masih sangat terbuka lebar. Bukan pula karena hasil survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) yang menempatkan Prabowo di urutan teratas, dengan perolehan 66,5 % suara masyarakat yang disurvei memilihnya (Kompas, Oktober 2011)[12]. Terlepas dari kontroversi “dukun politik” yang bernama survei pesanan, faktanya adalah sosok Prabowo menjadi alternatif pilihan presiden Indonesia. Kepercayaan lama tentang keharusan pemimpin nasional harus berlatar Jawa-Non Jawa atau Militer-Non Militer tampaknya masih menjadi keyakinan politik masyarakat kita. Maka figur militer yang tegas, berwibawa dan berani bersikap agaknya dijawab oleh sosok Prabowo. Mungkin karena masyarakat sudah terlalu kecewa dengan mantan tentara yang saat ini menjadi presiden. Sangat jauh dari tegas dan berani bersikap.
Selanjutnya, penulis memilih nama Prabowo Subiyanto tidak hanya dari kacamata ia adalah seorang purna militer yang tegas dan cakap, melainkan melihat sisi historis masyarakat Indonesia yang terkadang masih terikat dengan klenik. Muchtar Lubis, dalam bukunya “ Menjadi Indonesia” mencirikan masyarakat Indonesia ialah mereka yang hipokrit, percaya takhayul dan klenik. Dalam urusan politikpun, nyatanya masyarakat Indonesia masih percaya terhadap hal- hal mistis, khususnya masyarakat Jawa. Dalam konteks ini, masyarakat Jawa yang cenderung abangan, masih percaya terhadap ramalan Jayabaya yang selalu dijadikan landasan dalam memilih pemimpin Indonesia. Pemimpin ataupun Presiden di Indonesia, selalu di identikkan dengan akronim “Notonogoro” seperti yang diramalkan oleh Jayabaya. Notonogoro bukanlah nama orang, melainkan akronisasi dan interpretasi pemimpin yang akan memimpin Indonesia. Saat ini, SBY berakhiran “No” yang menjabat sebagai presiden, maka selanjutnya ialah nama yang berakhiran “To”. Jadi, ada beberapa nama yang menjadi usulan penulis disini. Bisa saja nama itu adalah Wiranto, namun mengingat track record  dan usia nampaknya Wiranto tak memenuhi kriteria. Ada lagi nama Djoko Suyanto, politisi asal Partai Demokrat, namun menurut penulis, Djoko Suyanto belum menunjukkan taring politik dan kiprah yang dapat di unggulkan. Oleh sebab itu, besar kemungkinannya Prabowo Subiyanto yang menjadi kandidat selanjutnya. Karakternya yang tegas dan cerdas, menjadikannya sosok figur yang paling kuat dalam kancah perpolitikan Indonesia saat ini. Ditmbah lagi dengan solidnya mesin partai yang menyokong seorang Prabowo. Tidak hanya dari internal Gerindra, namun juga dari pihak- pihak oposisi yang juga ikut mendukung. Partai Gerindra saat ini memang masih partai kecil. Perolehan suara pada Pemilu 2009 memang bukanlah vonis mati untuk tak berkembang sampai Pemilu 2014. Mesin politik Gerindra harus giat bekerja dari sekarang. Walaupun penulis melihat tokoh yang dikenal di Gerindra saat ini oleh publik hanya Prabowo dan Fadli Zon. Kewajiban Gerindra untuk memproduksi tokoh-tokoh muda dan berbakat. Jika yang dimaksud adalah Suhardi, Pius Lustrilanang dan Permadi tentu bukan. Gerindra adalah Prabowo dan Prabowo adalah Gerindra. Gerindra perlu mencontoh dan belajar dari Demokrat, setidaknya pada Pemilu 2004. Membangun image partai seiring dengan sosok SBY. Jikalau harus bicara persentase, penulis member angka 45% untuk Prabowo Subiyanto. Ia memenuhi kriteria kepemimpinan yang dirindukan rakyat Indonesia saat ini. Terlepas dari masa kelamnya, prospek yang matang nampaknya hadir bersama Prabowo Subiyanto. Itulah mengapa saya disini mencantumkan nama beliau, sebagai kandidat terkuat pada pemilu 2014 yang akan datang.

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
            Dalam makalah ini, penulis mencantumkan tiga nama yang sepertinya akan laku keras dan terjual bagi pemilih dalam pemilu presiden 2014 mendatang. Ketiga nama tersebut ialah Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa dan Prabowo Subiyanto. Mereka bertiga saya anggap paling baik diantara calon lainnya. Aburizal Bakrie, dengan segudang pengalaman bisnis dan birokrasinya, saya rasa mampu mebawa perubahan signifikan bagi Indonesia, terlepas dari kasus lumpur Lapindo yang masih bergejolak hingga saat ini. Persentase kemenangannya pun menurut saya lumayan besar, yakni 30% dari total suara nasional. Adapun Hatta Rajasa, berbasiskan PAN sebagai partai agamis dan merupakan calon satu- satunya dari aliran yang sama, memiliki peluang 20% suara nasional untuk dirinya, mengingat karir politik dan birokrasinya yang cukup menawan, walaupun belum dapat menujukkan taringnya secara langsung.
Kemudian ada nama Prabowo Subiyanto, berbekal kepercayaan klasik masyarakat Indonesia, Prabowo hadir sebagai Soekarno muda yang menciptakan antithesis dirinya terhadap Susilo Bambang Yudhoyono. Perawakan yang tegap, bicara yang tegas serta gaya yang hampir mirip Soekarno, menjadikan Prabowo Subiyanto sebagai calon kuat dalam pemilu Preiden mendatang.
3.2. Saran
Semoga tulisan yang tercantum dalam makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan yang menarik, serta sebagai sumber prediksi calon presiden tahun 2014 mendatang. Harapannya, presiden 2014 nanti mampu membawa nagin segar serta warna baru bagi dinamisasi kehidupan masyarakat Indonesia. Ketiga nama tadi saya anggap mampu dan bisa untuk diandalkan. Mereka memiliki kualitas dan pembawaan yang khas, sesuai dengan banckground  masing- masing.



DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Majalah :
Chaidar, Al. 1419 H. Pemilu 1999 Pertarungan Ideologis Partai- Partai Islam versus Partai- Partai Sekuler. Jakarta: Darul Falah.
Firmansyah, Joni. 2012. Release Media dalam Aksi Demonstrasi “Menolak Lupa Tindak Kekerasan dan Pelanggaran HAM di Indonesia” BEM KM UNDIP, 11 September 2012.
Ngatno. 2011. Segmenting, Targeting dan Positioning dalam Pemasaran kandidat Politik. FORUM FISIP hal. 13
Pradhanawati, Ari. 2011. Perilaku Pemilih di Era Politik Pencitraan dan Pemasaran Politik” FORUM FISIP Undip hal. 10
Internet :
Satriawan dalam “Menguliti Bakal Calon Presiden Indonesia 2014” 2012. Kompasiana. Diunduh pada tanggal 24 Desember 2012 pukul 19.47 WIB.
http://yoilah.blogspot.com/2012/04/menguliti-bakal-calon-presiden.html/ Diunduh pada tanggal 24 Desember 2012 pukul 19.47 WIB.
http://hatta-rajasa.info/profile/biography/41 diunduh pada tanggal 24 Desember pukul 19,56 WIB


[1] Satriawan dalam “Menguliti Bakal Calon Presiden Indonesia 2014” 2012. Kompasiana. Diunduh pada tanggal 24 Desember 2012 pukul 19.47 WIB.
[2] http://yoilah.blogspot.com/2012/04/menguliti-bakal-calon-presiden.htmlhttp://politik.kompasiana.com/2012/01/19/menguliti-bakal-calon-presiden-indonesia-2014/
[3] Ngatno. 2011. Segmenting, Targeting dan Positioning dalam Pemasaran kandidat Politik. FORUM FISIP hal. 13
[4] Ibid
[5] Ibid
[6] Ari Pradhanawati. 2011. Perilaku Pemilih di Era Politik Pencitraan dan Pemasaran Politik” FORUM FISIP Undip hal. 10
[7] Al Chaidar. 1419 H. Pemilu 1999 Pertarungan Ideologis Partai- Partai Islam versus Partai- Partai Sekuler. Jakarta: Darul Falah.
[8] http://hatta-rajasa.info/profile/biography/41 diunduh pada tanggal 24 Desember pukul 19,56 WIB
[9] Ibid
[10] Ibid
[11] Joni Firmansyah. 2012. Release Media dalam Aksi Demonstrasi “Menolak Lupa Tindak Kekerasan dan Pelanggaran HAM di Indonesia” saat menyambut kedatangan Prabowo Subiyanto menuju Univ. Diponegoro, 11 September 2012.
[12] http://politik.kompasiana.com/2011/02/28/prabowo-antara-ramalan-jayabaya-dan-realita-politik/ http://id.berita.yahoo.com/survei-sss-prabowo-bakal-calon-presiden-terkuat-055635214.html diunduh pada tanggal 24 Desember pukul 19,56 WIB

2 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    BalasHapus
  2. e_mail:[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
    WhatsApp Number::::::::::[+60]1123759663
    Telephone..Number:[+60]1123759663
    email:::::::hafizulbin365@gmail.com
    Name::::Hafizul Bin Haziq
    Country:::Malaysia
    [[[[di atas adalah data peribadi saya]]]]]
    Kemarau kewangan saya berakhir pada bulan ini apabila saya fikir semuanya adalah urusan perniagaan dengan beberapa rakan saya di Kuala Lumpur beberapa bulan yang lalu perniagaan yang bernilai beberapa Rm785.000.00 yang keuntungannya sudah cukup untuk kita semua untuk berkongsi keuntungan tetapi akibat kegagalan perniagaan, kita semua mendapati bahawa kita mempunyai masalah kewangan yang sangat besar kerana saya tidak mempunyai wang untuk bergantung pada ketika perniagaan gagal kerana saya melabur semua saya dengan saya pada perniagaan jadi saya berada di sangat sangat maaf jadi saya terpaksa mencari bantuan kewangan saya sebenarnya telah ditolak oleh beberapa bank sebagai hasil dari kadar pinjaman mereka dan juga syarat mereka jadi saya terpaksa melalui beberapa blog sehingga saya datang menghadapi dengan Iklan Syarikat Ibu. saya menghubungi Ibu dengan segera selepas melalui beberapa proses yang sangat fleksibel permintaan pinjaman saya sebanyak Rm440.000.00 telah diluluskan oleh pihak pengurusan dan pada keesokannya Lembaga Pengurusan Peminjaman Pinjaman dikreditkan saya tanpa menangguhkan berkat ini dari ibu yang dapat menyelamatkan anda hari ini dari apa-apa embarrazement kewangan anda menjadi ibu hubungi Ibu sekarang untuk pinjaman anda yang berubah e_mail:[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
    ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY "ISKANDAR LENDERS"
    [[[[Berikut adalah data peribadi saya]]]]
    Country::::::Malaysia
    Name::::::::Hafizul Bin Haziq
    email::hafizulbin365@gmail.com
    Telephone Number:[+60]1123759663
    WhatsApp Number::::::::[+60]1123759663
    e_mail:[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]

    BalasHapus