Ukhtiku,,,
Bagaimana kabarmu,,,??
Ku harap, atmosfir ilmu dari khasanah Allah tetap membuatmu sehat dan tabah disana.
Aku takkan bertanya kembali, apakah kau masih menungguku, karena aku tahu dan aku sadar bahwa diriku tak pantas untuk ditunggu, karena yang ku inginkan hanya engkau tetap istiqomah dengan muhassabah cintamu,,,
Ukhtiku,,
Seandainya malam ini adalah malam terakhir bagi diriku, ataupun malam terakhir bagi peradaban dunia ini, inginku tak lebih dari satu, ialah berjumpa denganmu, menatap indahnya matamu, mengagumi senyummu serta bermunajat padaNya akan kebersihan hatimu.
Begitu banyak salah dan khilafku padamu. Begitu besar sendunya jiwaku yang membuatmu tetap anggun di mataku.
Ukhtiku,,
Begitu banyak janji yang kuucap padamu..
Begitu banyak luka yang tergores dihatimu..
Kuakui banyak cinta yg dtang silih berganti padaku..
Kuakui perjalanan cintaku telah banyak singgah di pelabuhan* hati yang lain..
Namun, semua itu tak lebih dari suatu ilusi, suatu mimpi khayalan dari seorang perindu kasih..
Seringkali kukatakan padamu,,bahwa segala sesuatu dapat dipolitisasi, segala sesuatu tak lebih dr prmainan kata*, termasuk cinta menurutku,,
Hingga akhirnya ku mudah tuk jatuh cinta, ku mudah tuk berbagi rasa dan ku mudah tuk tak lagi setia,,
Akh,,memang jahiliyah hati telah mmberikan knikmatan rasa, membuyarkan kesah namun driku tetap merasa berdosa..
Tetapi, ku harus yakinkan dirimu, bahwa aku tak sama dengan gayus tambunan, yang tak lagi setia dgn hukum dan norma.
Atau ku juga tak sama dgn Nurdin Halid yng menghalalkan segala cara tuk mndapatkan cinta pecinta bola, padahal ia tak punya ‘’rasa”.
Ku akui eksotisnya politik telah meraga dalam sukmaku,,mengalir brsama desiran darahku serta hidup dan tumbuh mnjadi intuisi dalam otakku. Sudah berulang kali ku coba tuk mengdikotomikan antara cinta dan intuisi itu,,namun aku tak sanggup,,aku tak bisa dan aku tak mampu,,
Naluri itu seakan- akan telah mmbuat ku tertatih untuk menempatkan hati sesuai keinginanmu.
Ukhtiku..
Saat ini kita tengah berada di persimpangan jalan..
Kita tengah berada pada titik nadir dan getir perjalan hidup..
Kita dianjurkan tuk bisa memberi disaat kita pun tak bisa memberi,,karena memberi disaat kita tak bisa memberi adallah amal luar biasa utk kita nantinya di yaumul akhir..
Tetapi ku yakin ukhtiku,,
Selama sinar wajahmu tak pudar,,maka asa kan ttap bersinar..
Harapan takkan sia- sia dan cintakan ttap sempurna..
Kuharap kau tetap mnjadi sumber inspirasiku..
Ingatkah engkau akan kisah armanusa dan ibnu amil qays??
Yg mngedepankan jlan dakwah diatas cinta mereka..
Maka akupun kan seperti itu..tuk mencukupi bekal kita nantinya..
Tetaplah menjadi Armanusa-ku..agar para bidadadri cemburu padamu..
Agar para kekasih Allah kan setia menantimu..
Lakukanlah apa yang menjadi niatmu, karena disini aku berjanji tuk menemani hatimu, melindungimu dan jauhkan sepimu,,,
Ingatlah,,layaknya pertemuan,,perpisahanpun tak ada yang abadi..
Akan kita bangun mahligai cinta yg sempurna, yg berlandaskan cinta akan RabbNya, layaknya matahari yg mencintai titah TuhanNya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar